MINGGU 4
KONSEP
ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTERAAN DENGAN PENDEKATAN-PENDEKATAN :
PENDEKATAN KESUSASTERAAN, ILMU BUDAYA DASAR YANG DIUBUNGKAN DENGAN
PROSA, NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI, dan ILMU BUDAYA DASAR YANG
DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
A. PENDEKATAN KESUSASTERAAN
Kesusastraan dapat kita bagi menjadi 2 definisi yaitu :
“Sastra (Sanskerta: शास्त्र,
shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang
berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar
śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia
kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah
jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.”
dan pengertian seni adalah :
“Seni pada
mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan
sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi
dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga
sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri
peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa
dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan
suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set
nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi
lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi,
atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.
Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain
masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk
mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung
yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).”
Jadi,
dapat disimpulkan sastra adalah suatu tulisan yang makna seni atau
keindahan tertentu. Sedangkan seni adalah buah cipta manusia yang muncul
dari hati manusia itu sendiri dan lebih merujuk kepada ekspresi
manusia tersebut. Di zaman sekarang, sastra sudah menjadi karya seni
yang begitu banyak digunakan orang sebagai media penyaluran ekpresi
mereka. contohnya antara lain : Novel, Cerita/cerpen (tertulis/lisan),
Syair, Pantun, Sandiwara/drama, Lukisan/kaligrafi, dan lain-lain.
selain penyalur bakat dan ekpresi seni seorang manusia, sastra juga
berfungsi sebagai suatu teknik berkomunikasi antara manusia yang satu
dengan manusia yang lain. seperti tradisi budaya Betawi yang mewajibkan
untuk berpantun sebagai kata sambutan antar mempelai disaat mereka
menikah.
Hubungan
sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki
objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar
manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan
bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. jika manusia hidup tanpa bisa
menyalurkan ekspresi mereka. jika manusia tidak bisa berkomunikasi
dengan manusia lainnya. maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis
manusia tersebut.
B. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa"
yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan
untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat
digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta
berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu
prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang
belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang
dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
C. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Sebagai
seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa
fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau
cerita. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara
lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa
atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya
untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya
atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat
mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin
rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi
memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi.
Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada
sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan
masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang
asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat
prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan
pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan
labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau
rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan
dalam kehidupan sendiri.
D. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Kepuitisan,
keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas
penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan pembahasan puisi
dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada
tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi.
Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai
dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya
Dasar.
1. Figura
bahasa ( figurative language ) seperti gayapersonifikasi, metafora,
perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik
dan memberi kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata
berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi
perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi-puisi
umumnya syarat akan nilai-nilai etika,estetika dan juga
kemanusiaan.Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai
puisi-puisi adalah cinta kasih(yang terpaut di dalamnya kasih saying,
cinta, kemesraan dan renungan).
C. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Secara
sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat membcrikan
pengetahuan dasar dan pengcrtian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
Istilah
IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic
Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’.
Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus
yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan
mempelajari The Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa
dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai,
yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.
Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu
The Humanities di samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yang
lain sebagai manusia itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya
Dasar (atau Basic Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik
dengan The Humanities (yang disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi:
Pengetahuan Budaya).
Pengetahuan
Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup
keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun
dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti
seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu
Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas,
adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat
didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik
secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun
dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya
(The Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan
pengertian-pengertian yang berasa! dari berbagai bidang pengetahuan
budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
D. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR DAN RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Sebagaimana
dikemukakan di atas, penyajian Ilmu Budaya Dasar (IBD) tidak lain
merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikem-bftngkan untuk
mengkaji msalah-masalah manusia dan kebudayaan, Dengan demikian jelas
bahwa matakuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar
dalam salah satu bidang keahlian (disiplin) yang termasuk. dalam
pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai
salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara
memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam
sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Dan
bahwa dalam masyarakat yang berkabung semakin Cepat dan rumit ini,
mahasiswa harus mcngalami pergeseran nilai-nilai yang , mungkin sekali
dapat membuatnya masa bodoh atau putus asa, suatu sikap yang tidak
selayaknya dimiliki oleh seorang terpelajar. Bagaimanapun juga,
mahasiswa adalah orang-orang muda yang sedang mempelajari cara
memberikan tanggapan dan penilaian terhadap apa saja yang terjadi atas
dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya. Sudah barang tentu ia perlu
dibimbing untuk menemukan cara terbaik yang sesuai dengan dirinya
sendiri tanpa harus mengorbankan masyarakat dan alam sekitarnya. Secara
tidak langsung Budaya Dasar akan membantu mereka untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut.
Berpijak
dari hal di atas, tujuan matakuliah Ilmu Budaya Dasar adalah untuk
mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan
dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai
lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Untuk bidag
menjangkau tujuan tersebut di atas, diharapkan Ilmu Budaya Dasar dapat:
a.Mengusahakan
penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga
mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru,
terutama untuk kepentingan profesi mereka.
b.Memberi
kesempatan pada mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka
tcntang masalah kemanusiaan dan budaya, serta mengembangkan daya kritis
mercka tcrhadap persoalan-persoalan yang mcnyangkut kedua hal tcrscbut.
c.Mcngusahakan
agar mahasiswa sebagai caion pcmimpin bangsa dan ncgara, serta ahli
dalatn bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat
kedaerahan dan pengkotaan disiplin yang ketat. Usaha ini tcrjadi karcna
ruang lingkup pendidikan kita amat dan condong mem-buat manusia
spcsialis yang berpandangan kurang luas. Matakuliah ini berusaha
menambah kcmampuan mahasiswa untuk menanggapi nilai-nilai dan masalah
dalam masyarakat lingkungan mereka khususnya dan masalah seria
nilai-nilai umumnya tanpa terlalu terikat oleh disiplin mereka.
d.Mcngusahakan
wahana komunikasi para akademisi, agar mercka lebih mampu bcrdialog
satu sama lain. Dengan mcmiliki satu bekal yang sama, para akademisi
diharapkan dapat lebih lancar berkomunikasi. Kalau cara berkomunikasi
ini selanjutnya akan lebih memperlancar pclaksanaan pembangunan dalam
bcrbagai bidang keahlian. Mcskipun spcsialisasi sangat penting,
spcsialisasi yang terlalu sempit akan membuat dunia scorang
mahasiswa/sarjana menjadi tcrlalu sempit. Masyarakat yang pcrcaya pada
pentingnya modcrnisasi tidak akan dapat memanfaat-kan sccara penuh
sarjana-sarjana demikian, scbab proses modcrnisasi mcmerlukan orang yang
bcrpandangan luas.
Secara
umum tujuan IBD adalah Pembentukan dan pengembangan keperibadian serta
perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai
berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungan, khususnya
gejala-gejala berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya
tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya
dapat diperluas. Jika diperinci, maka tujuan pengajaran llmu Budaya
Dasar itu adalah:
1.
Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, scrta
lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
2. Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
3.
Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang
hidup pada masyarakat.
4. Mengembangkan daya kritis tcrhadap pcrsoalan kemanusiaan dan kebudayaan.
5. Memiliki latarbelakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia.
6. Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
7. Mendukung dan mcngcmbangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.
8. Tidak terjerumus kepada sifat kedaarahan dan pengkotakan disiplin ilmu.
9.
Menambahkan kemampuan mahasiswa untuk mcnanggapi masalah nilai-nilai
budaya dalam masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh disiplin
mereka.
10. Mempunyai kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah kemanusiaan dan kebudayaan.
11. Terjalin interaksi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih positif dan komunikatif.
12. Menjembatani para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas menghadapi masalah kemanusiaan dan budaya.
13. Memperlancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh berbagai cendekiawan.
14. Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
15. Agar mampu memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dharma pendidikan.
Dari
kerangka tujuan yang telah dikemukakan tersebut diatas, dua masalah
pokok biasa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang
lingkup kajian matakuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD). Kedua masalah pokok
tersebut ialah :
a.
Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya mcrupakan ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya yang dapal didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing-masing
keahlian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun sccara gabungan
(anlar bidang) bcrbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b.
Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka
ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman.bersikap dan
bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa
terhadap pemeluk agama lain.
c.
Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam
menyikapi permasalah kehidupan baik sosial, ekonomi, politik,
kebudayaan, maupun pertahanan keamanan.
d.
Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bcrmasyarakat dan
secara bcrsama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitas-nya,
maupun lingkungan alamiah dan secara bersama-sama berperan serta di
dalam pelestariannya.
Sumber :